Selasa, 03 Maret 2015

laporan pengecatan gram



BAB I PENDAHULUAN

1.1              latar Belakang
            Penyakit infeksi diakibatkan oleh berbagai jenis mikrooganisme, salah satunya adalah bakteri. Karena ukuran yang sangat kecil maka untuk dapat melihat bakteri dapat digunakan bantuan alat berupa mikroskop. Untuk dapat diamati dibawah mikroskop , maka salah satu metode yang bisa dilakukan adalah pewarnaan  sel bakteri, seperi pengecatan Gram. Pewarnaan Gram atau metode empiris untuk membedakan spesies bakteri  menjadi dua  kelompok besar yakni gram positif dan gram nefgatif . Bedasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka . Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya , ilmuan Denmark Hans Christian Gram (1853-1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumonia. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini  berdasarkan struktur dindingsel mereka. Pengecatan Gram merupakan pengecatan polikromatis yaitu pewarnaan dengan lebih dari satu pewarna yang digunakan untuk identifikasi dan detrminasi bakteri . Pada laboratorium mikrobiologi Klinik. Pengecatan gram merupakan teknik pengecatan dasar dansederhana yang dapat digunakan untuk memperoleh  diagnosis presumptive penyebab infeksi sehingga dokter bisa memberikan terapi secara empiris. Untuk memenuhi kompetensi diatas maka seharusnya dokter dapat melakukan pengecatan gram secara baik dan benar.

2.2  Tujuan Praktikum
1.      Tujuan praktikum ini adalah untuk membedakan antara bakteri gram positif dan negatif  






BAB II TIJAUAN TEORI

Pengecatan Gram merupakan salah satu teknik pengecatan yang dikerjakan di laboratorium mikrobiologi untuk kepentingan identifikasi mikroorganisme.  Morfologi mikroskopik mikroorganisme yang diperiksa dan sifatnya yang khas terhadap pengecatan tertentu (pengecatan Gram) dapat digunakan untuk identifikasi awal.  Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan cepat dan biaya murah serta, dalam kasus tertentu, dapat membantu dokter untuk memulai terapi suatu penyakit tanpa menunggu hasil kultur.
            Metode pengecatan tersebut pertama kali ditemukan oleh Christian Gram pada tahun 1884.  Dengan metode pengecatan Gram, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri Gram positif dan Gram negatif berdasarkan reaksi atau sifat bakteri terhadap cat tersebut.  Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi dinding selnya.  Oleh karena itu, pengecatan Gram tidak bisa dilakukan pada mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma sp.

Dasar teori cat Gram
            Berdasarkan sifat terhadap cat Gram, bakteri dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu bakteri Gram positif dan Gram negatif.  Terdapat dua teori yang dapat menjelaskan dasar perbedaan ini yaitu:

Teori Salton

            Teori ini berdasarkan kadar lipid yang tinggi (20 %) di dalam dinding sel bakteri Gram negatif.  Zat lipid ini akan larut selama pencucian dengan alkohol.  Pori-pori pada dinding sel membesar, sehingga zat warna yang sudah diserap mudah dilepaskan dan bakteri menjadi tidak berwarna.
            Bakteri Gram positif mengalami denaturasi protein pada dinding selnya akibat pencucian dengan alkohol.  Protein menjadi keras dan beku, pori-pori mengecil sehingga kompleks kristal yodium yang berwarna ungu dipertahankan dan bakteri akan tetap berwarna ungu.



Teori permeabilitas dinding sel

            Teori ini berdasarkan tebal tipisnya lapisan peptidoglikan dalam dinding sel.  Bakteri Gram positif mempunyai susunan dinding yang kompak dengan lapisan peptidoglikan yang terdiri dari 30 lapisan.  Permeabilitas dinding sel kurang, dan kompleks kristal yodium tidak dapat keluar.
            Bakteri Gram negatif mempunyai lapisan peptidoglikan yang tipis, hanya 1 – 2 lapisan dan susunan dinding selnya tidak kompak.  Permeabilitas dinding sel lebih besar sehingga masih memungkinkan terlepasnya kompleks kristal yodium.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGECATAN GRAM
Kelebihan :
  1. Pengecatan Gram penting sebagai pedoman awal untuk memutuskan terapi antibiotik, sebelum tersedia bukti definitif bakteri penyebab infeksi (kultur dan tes kepekaan bakteri terhadap antibiotik).  Hal ini karena bakteri Gram positif dan negatif mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap berbagai jenis antibiotika.
  2. Kadang-kadang morfologi bakteri yang telah dicat Gram mempunyai makna diagnostik. Misalnya pada pemeriksaan Gram ditemukan Gram negatif diplococci intraseluler dari spesimen pus (nana) uretral, maka memberikan presumptive diagnosis untuk penyakit infeksi gonore.
Kekurangan :

1.      Pengecatan Gram memerlukan mikroorganisme dalam jumlah banyak yakni lebih dari 104 per ml.  Sampel yang cair dengan jumlah kecil mikroorganisme misalnya cairan serebrospinal, memerlukan prosedur sentrifuge dulu untuk mengkonsentrasikan mikroorganisme tersebut.  Pellet (endapan hasil sentrifuge) kemudian dilakukan pengecatan untuk diperiksa secara mikroskopis.



BAB III PEMBAHASA
3.1 Dalam pengecatan gram,  alat-alat yang perlu disiapkan anatara lain
a)      Jarum ose bulat
b)      Objek Gelas
c)      Set poewarna gram ( Methylen blue, iodine/ Lugol, alcohol 96% dan Safrain atau carbol fuchsin )
d)     Api Bunsen
e)      Rak Pengecatan
f)       Pensil glass
g)      Tissue
h)      Label
3.2 Cara kerja
  1. a)      Buatlah garis vertiakal di kaca objek, sehingga glass  objek terbagi menjadi 3 bagian yang sama besar .
  2. b)      Setelah itu buatlah lingkaran pada 2 bagian objek glass








 










c)      Kemudian Kaca Objek dibalik



d)     Setelah itu ambil biakan bakteri/ specimen dengan menggunakan ose bulat, buatlah suspense bakteri pada lingkaran yang sudah dibuat sebelumnya
e)      Jika specimen berupa cairan, langsung dapat dibuat hapusan di dalam lingkaran, tetapi jika bakteri berupa biakan, maka sebelumnya diambil aquades diletakkan pada kedua lingkaran, kemudian diambil 1ose biakan bakteri dibuat suspense.
f)       Setiap pengambilan specimen dan bahan lain ose selalu di saterilkan dengan cara membakar diatas api Bunsen
g)      Suspensi bakteri dibuat serata mungkin, sehingga tidak terlalu tebal .
h)      Lakukan fiksasi dengan cara melewatkan kaca objek diatas Api Bunsen 2-3 kali sehingga hapusan specimen kering
i)        Kaca objek siap diwarnai
j)        Ikuti prosedur berikut
 


 



3.3   INTERPRESTASI HASIL
Setelah pewarnaan, slide/objek gelas dilihat dibawah mikroskop dengan pembesaran 100x, dengan bantuan minyak imersi. Bakteri gram positif  akan berwarna ungu dan bakteri negative berwarna merah.
 

3.4  Hasil Praktikum
            Hasil dari pengecatan gram yang benar, yang mana hasil pengecatan ini memang  sudah disediakan untuk membandingkan antara hasil pengecatan yang dilakukan oleh praktikan, sehingga praktikan mengetahui hasil yang benar .

            




            Hasil dari pengecatan gram yang saya lakukan 




    
                                                         
3.5  Analisis Data
          Dari hasil praktikum yang saya lakukan, didapatkan hasil yang tidak jauh berbeda dari sempel yang telah tersedia .  yakni pada bakteri gram positif  menunjukkan ungu hal ini terjadi karena  bedasarkan Teori Salton  Bakteri Gram positif mengalami denaturasi protein pada dinding selnya akibat pencucian dengan alkohol.  Protein menjadi keras dan beku, pori-pori mengecil sehingga kompleks kristal yodium yang berwarna ungu dipertahankan dan bakteri akan tetap berwarna ungu. Sedangkan untuk bakteri  gram  negatif  akan berwarna merah muda hal ini disebabkan karena Pada uji pewarnaan gram, suatu pewarna menimbal di tambahkan setelah metal ungu yang membuat semua bakteri gram negative, menjadi berwrna merah, atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tip bakteri ini berdasarkan perbedaan  struktur dinding sel mereka.







BAB IV PENUTUP

4.1  Kesimpulan
1)      Pengecatan Gram merupakan salah satu teknik pengecatan yang dikerjakan di laboratorium mikrobiologi untuk kepentingan identifikasi mikroorganisme. 
2)      Empat  bahan yang digunakan dalam proses pengecatan gram adalah crysal violet iodine lugol, acetone dan a red dye
3)      dari pengecatan gram yang telah dilakukan  didapatkan hasil bahwa bakteri gram positif akan menunjuk warna ungu  bila diamati di bawah mikroscop, sedangkan untuk bakteri gram negatif akan menunjukkan warna merah muda bila diamati di bawah mikroscop.

4.2  Saran
1.       ketika praktikan melakukan proses pengecatan gram diharapkan lebih teliti  baik dalam pembuatan preparat, pencucian, maupun pengamatan dibawah mikroscop. Sehingga hasil yang didapatkan sesuai dengan yang telah dicontohkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar