Senin, 02 Maret 2015

anatomi rambut'


ANATOMI RAMBUT
            Rambut merupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat pada seluruh tubuh kecuali telapak tangan, telapak kaki, kuku, ujung zakar, permukaan dalam bibir-bibir kemaluan wanita, dan bibir. Jenis rambut pada manusia pada garis besarnya dapat digolongkan 2 jenis:
1.      Rambut terminal, rambut kasar yang mengandung banyak pigmen. Terdapat di kepala, alis, bulu mata, ketiak, dan genitalia eksterna. Rambut terminal diproduksi oleh folikel-folikel rambut besar yang ada di lapisan subkutis. Secara umum diameter rambut > 0,03 mm.
2.       Rambut velus, rambut halus sedikit mengandung pigmen, terdapat 16drene di seluruh tubuh. Rambut velus diproduksi oleh folikel-folike rambut yang sangat kecil yang ada di lapisan dermis, diameternya < 0,03 mm. (Soepardiman, Lily. 2010; Kusumadewi, dkk; Olsen, E. A. 1994)

Bagian- bagian rambut
a.       Ujung rambut , berbentuk runcing terdapat pada rambut yang baru saja tumbuh
b.      Batang rambut, merupakan bagian rambutyang berada di luar kulit, berupabenang halus terdiri dari keratinatau sel-sel tanduk
      Lapisan – lapisan batang rambut :
·         Cutikule / kulit ari / selaput rambut Merupakan lapisan luar yang terdiri dari sel – sel tanduk yang pipih dan bening, tersusun bagian bawah menutupi atasnya.

Fungsi kutikula :
1)      Melindungi bagian dalam rambut
2)      Memudahkan disasak karena kutikula yang tersusun dapat saling berpegangan.
3)      Menyerap obat keriting dan cat rambut hingga ke
 Kutikula dapat rusak karena :
1)      Over processing : kerja obat keriting yang kadaluarsa (over time)
2)      Terlalu sering disasak
3)      Kesalahan kosmetik rambut
4)      Terlalu sering dicuci dengan shampo yang keras

c.       Korteks / kulit rambut
            Disusun oleh kumpulan seperti benang halus yang terdiri dari keratin (Sel tanduk). Tiap helai benang halus disebut fibril, fibril terbentuk oleh molekul yang mengandung butiran pigmen melanin. Pigmen rambut terdapat pada korteks.
d.      Medulla / sumsum rambut
Terdiri dari zat yang tersusun sangat renggang yang membentuk jala, sehingga terdapat rongga yang berisi udara.
e.        Akar rambut
 Akar rambut, merupakan bagian rambutyang berada di dalam kulitdan tertanam miringdalam lapisan dermis, Struktur akar rambut :
1)      Folicle, ialah saluran untuk tumbuhnya rambut yang menentukan besar, kecil, lurus dan keritingnya rambut.
2)      Dermis, ialah seluruh ruangan yang berada di bawah epidermis. 3.  Bulp, yaitu bongkol rambut yang memuat  pigmen, pembuluh darah, papila dan follicle
3)      Epidermis, ialah lapisan kulit yang berada paling luar.
4)      Arector muscle, ialah garis yang menghubungkan folicle dan kulit.
5)      Papila, menghasilkan sel-sel, membentuk rambut-rambut baru yang lebih kuat. Pada  papila setiap rambut mempunyai pembuluh darah yang berbeda, yang bertugas untuk membawa makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel rambut dalam papil
6)      Pigmen (warna rambut
7)      Kelenjar minyak yang sangat dibutuhkan oleh rambut.
8)      Pembuluh darah.
9)      Akar rambut.
10)  Kelenjar keringat.
11)  Batang rambut.
12)  Penampang akar rambut

      Gambar akar rambut


Tabel : Struktur Rambut

Struktur
Isi
Lokasi
Infundibulum
-
Epidermis
Papila dermis
Mesenkima embrionik
-
Itsmus
Keratinisasi trikhilemma
Dermis
Kandung akar dalam
Trikohialin, sitrullin
-
Medula
Trikohialin, sitrullin
-
Bulb
-
Subcutis

Susunan kimiawi rambut :
a.       Carbon : 50,65 %
b.      Hydrogen : 6,36 %
c.       Nitrogen : 17,14 %
d.      Belerang ( sulfur) : 5 %
e.       Oksigen : 20,85 %

2.2  FISIOLOGI RAMBUT
Fungsi Rambut
1.      Melindungi kepala dari benturan dan sinar matahari
2.      Sebagai mahkota
3.      Membentuk bingkai dari wajah
4.      Menanbah keindahan dan garis warna pada wajah

Fungsi lain dari Rambut
1.      Pengaturan Suhu Badan
Pada manusia fungsi ini hampir tidak ada lagi, sejalan dengan perkembangan cara-cara lain untuk memelihara suhu tubuh yang konstan melalui kelenjar-kelenjar keringat, peredaran darah kulit dan pengaruh susunan saraf terhadap struktur-strukur tadi. Dalam kondisi dingin, pori-pori rambut akan mengecil. Dalam kondisi panas, maka kondisi tersebut berlaku sebaliknya. (Kusumadewi, dkk; Ridwan, Muhammad)

2.      Fungsi Sebagai Alat Perasa
Rambut memperbesar efek rangsang sentuhan terhadap kulit. Sentuhan terhadap bulu mata menimbulkan reflex menutup kelopak mata. Kepekaan kulit terhadap sentuhan berbanding sejajar dengan kelebatan pertumbuhan rambut. Maka kulit kepala dengan kelebatan pertumbuhan rambut 312/cm2 sangat peka terhadap sentuhan. (Kusumadewi, dkk). Rambut meningkatkan kepekaan kulit terhadap rangsangan sentuhan. Pada beberapa spesies yang lebih rendah, fungsi ini mungkin lebih disempurnakan. Sebagai contoh, sungut kucing sangat peka dalam hal ini. Peran rambut yang lebih penting pada hewan-hewan rendah adalah konservasi panas, tetapi fungsi ini tidak begitu bermakna bagi manusia yang relative tidak berbulu. (Sherwood, Lauralee. 2001)

Warna rambut :
Warna rambut ditentukan oleh pigmen melanin dii dalam rambut. Melanin terdapat sebagai butir – butir dalam serabut – serabut tanduk kulit rambut dan diantaranya melanin ini dapat doksidasikan dengan hidrogen peroksida (H2O2) menjadi senyawa yang tidak berwarna (bleaching). Sehingga warna rambut akan lebih muda. Pigmen rambut dibentuk oleh melanosit yang terdapat pada umbi rambut.

Tekstur Rambut
Dengan tekstur rambut dimaksudkan sifat – sifat rambut yang dapat ditentukan dengan penglihatan, perabaan, dan pegangan.
 Pengertian ini meliputi :
1.      Kelebatan rambut (densitas) : ditentukan secara praktis dengan melihat banyaknya batang rambut yang terdapat pada satu kelompok rambut.
2.      Tebal halusnya rambut : tebal halusnya rambut tergantung pada banyaknya zat tanduk pada kulit rambut.
3.      Kasar licinnya permukaan rambut : permukaan rambut lebih kasar, jika sisik – sisik selaput rambut tidak terlalu rapat satu dengan yang lain
4.      Kekuatan rambut : kekuatan rambut ditentukan dengan merenggangkan rambut sampai putus.
5.      Daya serap (porositas) : banyaknya cairan yang dapat diserap oleh rambut tergantung pada keadaan selaput rambut dan kualitas keratin pada kulit rambut.
6.      Daya bingkas (elastisitas) : elastisitas rambut berhubungan dengan susunan molekul keratin yang teratur seperti spiral memanjang dalam kulit rambut dan dapat ditarik menjadi lurus tanpa rambut putus.

Proses pertumbuhan rambut :
1.      Fase Anagen
Dimulai dari proses pembentukan folikel berasal dari epidermis ke arah dalam menuju lapisan dermis, diikuti proses keratinisasi hingga terbentuk rambut, waktu 2 hingga 6 bulan.
2.      Fase Katagen / masa istirahat
Rambut lama berada di tempatnya, tidak bekerja dan tidak berhubungan dengan papil rambut, tidak terjadi pembentukan apapun waktu 2 – 3 minggu.
3.      Fase telogen / masa pergantian
Papil rambut bekerja membentuk umbi baru dan mendorong rambut lama hingga lepas, waktu 100 hari.
Tabel 2.2: Siklus Rambut
Fase
Masa
Anagen
3 tahun, 84% kulit kepala
Telogen
3 bulan, 14% kulit kepala
Katagen
3 minggu, 2% kulit kepala


Pengaturan dan Siklus Pertumbuhan Rambut
Pertumbuhan dan perkembangan folikel rambut dipengaruhi oleh beberapa sitokin dan growh factor (GF) yang diproduksi oleh sel papilla dermis. Substansi ini memulai dan mengontrol epitel intrafolikular dan interaksi mesenkimal. Juga mempengaruhi proliferasi dan diferensiasi sel matriks folikel rambut dengan mengeluarkan sinyal spesifik yang menginduksi berbagai stadium siklus rambut. Molekul bioaktif tersebut antara lain interleukin-1 alfa, FGF, EGF, KGF, substansi P, IGF-1, hormone tiroid, paratiroid, dan androgen. Aktivitas sel papilla dermis sendiri dikontrol oleh substansi yang diproduksi oleh lapisan spinosum sarung akar luar dan hormon. Beberapa peptida yang dihasilkan lapisan spinosum dan mempengaruhi papilla dermis antara lain basic fibroblast growth factor (bFGF), platelet derived growth factor (PDGF), dan transforming growth factor beta (TGF-beta). (Pusponegoro, Erdina H.D. 2002)
Berbagai macam molekul sinyal yang mengontrol siklus rambut tersebut digolongkan ke dalam 3 kelompok:
1.      Memulai fase anagen, IGF 1, bFGF, EGF, VEGF, TGF-alfa yang merupakan faktor mitogenik kuat untuk keratinosit dan sel endotel.
2.      Mempertahankan folikel anagen matang, IGF 1, VEGF, yang menstimulasi prliferasi vaskularisasi dan proses diferensiasi.
3.      Menginduksi fase katagen dan degradasi folikel rambut, IL 1, IL 4, TNF-alfa, TNF-beta, merupakan sitokin pro-apoptotic dan penghambat pertumbuhan. (Pusponegoro, Erdina H.D. 2002)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Rambut
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rambut adalah sebagai berikut:
1.      Keadaan Fisiologik
a.       Hormon
Hormon yang berperan adalah androgen, estrogen, tiroksin, dan kortikosteroid. Masa pertumbuhan rambut 0,35 mm/hari, lebih cepat pada wanita daripada pria. Hormon androgen dapat merangsang dan mempercepat pertumbuhan dan menebalkan rambut di daerah janggut, kumis, ketiak, kemaluan, dada, tungkai laki-laki, serta rambut-rambut kasar lainnya. Namun, pada kulit kepala penderita alopesia androgenetik hormon androgen bahkan memperkecil diameter batang rambut serta memperkecil waktu pertumbuhan rambut anagen. Pada wanita aktivitas hormon androgen akan menyebabkan hirsutisme, sebaliknya hormon estrogen dapat memperlambat pertumbuhan rambut, tetapi memperpanjang anagen. (Suling, Pieter L; Kusumadewi, dkk; Soepardiman, Lily. 2010)
b.      Nutrisi
Malnutrisi berpengaruh pada pertumbuhan rambut terutama malnutrisi protein dan kalori. Pada keadaan ini rambut menjadi kering dan suram. Adanya kehilangan pigmen setempat sehingga rambut tampak berbagai warna. Kekurangan vitamin B12, asam folat, asam animo, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan zat besi juga dapat menyebabkan kerontokan rambut. (Soepardiman, Lily. 2010; Suling, Pieter L)
c.        Kehamilan
Pada kehamilan muda, yaitu tiga bulan pertama, jumlah rambut telogen masih dalam batas normal, tetapi pada kehamilan tua menurun sampai 10%. (Kusumadewi, dkk)
d.      Masa balig
Pada masa ini terjadi peningkatan kadar hormon seks. Ini berakibat pertumbuhan rambut ketiak dan rambut kemaluan, tetapi rambut kepala justru akan rontok. (Kusumadewi, dkk)

e.       Kelahiran
Dalam masa 3 bulan setelah melahirkan folikel-folikel rambut kepala sang ibu dengan cepat beralih ke fase telogen, sehingga selama masa ini dijumpai nilai telogen 35%. (Kusumadewi, dkk)
f.       Masa baru lahir
Jika rambut janin dalam rahim seluruhnya berada dalam fase anagen, maka beberapa minggu setelah bayi lahir akan tampak kerontokan rambut, yang disusul dengan pertumbuhan rambut baru selama tahun pertama dan kedua kehidupannya. (Kusumadewi, dkk)
g.      Masa menjadi tua
Wanita dan pria sama-sama menderita kerontokan rambut karena usia lanjut. Kerontokan dimulai di ubun-ubun, dahi, dan pelipis, lalu bergeser ke belakang. Di bagian-bagian ini fase anagen rambut menjadi singkat, rambut lebih cepat rontok dan rambut halus tumbuh sebagai gantinya (Kusumadewi, dkk), folikel rambut mengalami atrofi, fase pertumbuhan bertambah singkat, rambut lepas lebih cepat dan densitas rambut juga berkurang. (Pusponegoro, Erdina H.D. 2002)
h.      Vaskularisasi
Vaskularisasi dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut, namun bukan merupakan penyebab primer dari gangguan pertumbuhan rambut, karena destruksi bagian 2/3 bawah folikel sudah berlangsung sebelum susunan pembuluh darah mengalami perubahan. (Suling, Pieter L)
2.      Keadaan Patologik

a)      Peradangan sistemik/setempat
Kuman lepra yang menyerang kulit akan menyebabkan kulit menjadi atrofi dan folikel rambut rusak, akan terjadi kerontokan rambut pada alis mata dan bulu mata (madarosis). Pada penyakit eritematosis sifilis stadium II dapat menyebabkan rambut menipis secara rata maupun setempat secara tidak rata sehingga disebut moth eaten appearance. Infeksi jamur di kulit kepala dan rambut akan menyebabkan kerontokan maupun kerusakan batang rambut. Infeksi akut lainnya seperti demam tinggi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut. Mekanisme terjadinya kerontokan setelah demam karena percepatan fase anagen ke telogen.(Soepardiman, Lily. 2010; Suling, Pieter L)
b)       Obat

Setiap obat menghalangi pembentukan batang rambut dapat menyebabkan kerontokan, umumnya obat antineoplasma misalnya bleomisin, endoksan, vinkristin, dan obat antimitotik, misalnya kolkisin. Obat antikoagulan heparin atau kumarin dapat mempercepat terjadinya perubahan folikel anagen ke dalam fase telogen dalam jumlah besar, sehingga menyebabkan effluvium telogen. Logam berat yang akan terikat pada grup sulfhidril dalam keratin antara lain talium, merkuri dan arsen juga bisa mempengaruhi pertumbuhan rambut. (Soepardiman, Lily. 2010; Suling, Pieter L)
c)      Mekanis
Mencabut rambut gada atau melukai folikel rambut akan mempercepat terjadinya masa anagen dengan mempersingkat masa telogen. (Kusumadewi)
d)      Kelainan endokrin
Kelainan endokrin dapat mempengaruhi fisiologi folikel rambut, menambah atau mengurangi produksi rambut. Hipotiroidisme dapat menyebabkan mengecilnya diameter rambut dan meningkatkan kerontokan rambut. (Pusponegoro, Erdina H.D. 2002; Suling, Pieter L)
e)      Penyakit kronis
Kerontokan rambut tidak selalu didapatkan pada penyakit kronis, kecuali terdapat kekurangan protein dalam jumlah besar. (Suling, Pieter L)


2.3  KELAINAN KULIT KEPALA DAN RAMBUT

b.      Kelainan pada kulit kepala
1.      Sindap kering : terjadi karena pembentukan lapisan tanduk yang berlangsung sangat cepat sehingga lapisan ini mengelupas membentuk sisik
2.       Sindap basah : Merupakan kelainan kulit yang menahun ditandai dengan terjadi bercak-bercak yang berwarna kelabu karena penumpukan zat tanduk.
3.       Kurap : kelainan ini terjadi karena  infeksi jamur. Dapat menyebabkan rambut mudah patah  antara akar dan batang rambut.
4.       Kadas : disebabkan infeksi jamur tertentu, gejalanya adalah terbentuknya keropeng-keropeng . Dapat menyebabkan kebotakan permanen.
5.      Kutil : Kulit kepala berlipat-lipat sehingga menimbulkan gambaran seperti papan gilasan. Kelainan ini disebabkan kulit kepala terlalu luas dan tebal, kerena jaringan ikat di bawah kulit sangat jarang sehingga kulit tidak sempurna.
6.      Ros kepala : terjadi karena peradangan menahun , kulit menjadi merah dan tertutup sisik. Sisik ini dapat berlemak, basah atau kering\
7.       Kebotakan : disebabkan kerontokan rambut. Kerontokan rambut dapat terjadi sewaktu masa katagen/ peralihan atau masa anagen/ siklus

c.       Kelainan pada rambut  
1.      Kelainan karena infeksi jamur : di batang rambut jamur dapat tumbuh hanya pada permukaan saja atau menyusup ke dalam kulit rambut.
2.       Infeksi karena serangga : disebabkan oleh kutu kepala, karena kontak langsung. Pembasmian kutu kepala ini dapat dilaksanakan dengan DDT atau gamesakan 1-2 % dicampur dengan talk. Telur kutu dapat dilepaskan dari rambut dengan membasmi rambut dengan larutan cuka pekat, biarkan semalam kemudian dicuci dan disisir serit.
3.      Kelainan rambut karena kerusakan zat tanduk Rambut pecah atau bercabang : Ujung- ujung rambut terbelah secara memanjang, kelainan ini dapat terjadi secara terus menerus, kurang gizi atau pemakaian kosmetika rambut terlalu keras
4.      Penyakit mutiara : Pada batang rambut terdapat bagian-bagian  yang menebal, sehingga rambut menjadi rapuh dan mudah patah. Penyebabnya pemakaian sikat yang keras, dan pencucian rambut yang tidak bersih.
5.        Cinities (uban) : congenital cinities (sejak lahir)
6.       Acquire cinities (usia)
7.      Trichoclasia (rambut menyimpul)
8.       Trichoptilosis (ujung rambut bercabang)
9.       Hypertridosis / hirsutisme (gimbal)
10.   Trichorexis Nodosa (rambut menggembung dan pecah)
11.    Monilethri / Monilethria (tepal – menipis - putus).
DAFTAR PUSTAKA
*      http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31211/4/Chapter%20II.pdf, diakses 12 September 2014. Pukul  18.22 WITA
*       



posted by Ayu Ristianti






Tidak ada komentar:

Posting Komentar